Mengapa Tidak Perlu Merayakan Valentine?
Untuk menjawab pertanyaan ini, bisa dijawab dengan berbagai cara. Sebagai muslim saya akan mencoba menjawab pertanyaan ini (yang diambil dari berbagai sumber) dari sudut pandang yang semoga bisa diterima oleh kebanyakan orang, tidak hanya muslim tetapi non-muslim juga ikut mengerti mengapa kami tidak melakukan perayaan ini.
Mengapa Tidak Perlu Merayakan Valentine? |
Valentine day’s merupakan perayaan yang biasa dirayakan
orang-orang pada tanggal 14 februari setiap tahunnya. Secara historis, ini
merupakan perayaan terhadap dihukum matinya seorang pahlawan kristen yaitu:
Santo Valentine, ini terjadi pada tanggal 14 februari 270 M. Ia
mati dan dikenang sebagai pahlawan yang teguh mempertahankan
keyakinannya.
Sebenarnya secara historis perayaan hari valentine ada
banyak versi. Tidak ada yang jelas asal-usulnya. Lalu kenapa masih
dilakukan ?
Perayaan ini telah ada semenjak abada ke-4 sm, yang bertujuan
menghormati dewa Lupercus, dilambangkan setengah telanjang dan memakai kulit
kambing. Acara ini berbentuk upacara yang didalamnya akan ada penarikan undian
untuk mencari pasangan. Menarik gulungan kertas berisi nama, kemudian para
gadis mendapatkan pasangan.
Kemudian, menikah dalam periode satu tahun, sesudah itu bisa ditinggalkan bebas begitu saja. Jikalau sudah sendiri, mereka menulis nama untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.
Kemudian, menikah dalam periode satu tahun, sesudah itu bisa ditinggalkan bebas begitu saja. Jikalau sudah sendiri, mereka menulis nama untuk dimasukkan ke kotak undian lagi pada upacara tahun berikutnya.
Inilah dibalik nama valentine yang tidak diketahui secara
jelas sejarahnya.
Dalam islam, suatu perayaan hukumnya sudah sangat jelas.
Tidak ada ruang bagi manusia secara pribadi untuk menambah dan mengurangi
pendapat mutlak yang ada. Mereka telah dipesankan pada quran 5:48 dan quran
22:67.
Seperti kiblat, sholat dan puasa kita berbeda dalam setiap
ritual agamanya. Maka, tidak ada pula bedanya jika mengikuti perayaannya,
mengikuti ritual yang lainnya.
Layaknya kita yang tidak mengikuti ritual mereka yang lainnya, seharusnya kita juga tidak mengikuti perayaan valentine ini. Setuju dengan mereka dalam beberapa masalah kecil, maka kita juga ikut setuju dalam mengikuti kekafiran yang lainnya.
Layaknya kita yang tidak mengikuti ritual mereka yang lainnya, seharusnya kita juga tidak mengikuti perayaan valentine ini. Setuju dengan mereka dalam beberapa masalah kecil, maka kita juga ikut setuju dalam mengikuti kekafiran yang lainnya.
Perayaan/festival sendiri adalah sesuatu yang sudah
diberitakan oleh agama secara khas dan terpisah. Dalam beberapa kasus, bersama
mereka ikut merayakannya bisa menyebabkan kekafiran. Setidaknya jika
dilaksanakan maka cenderung berbuat dosa.
Merujuk kenyataan yang ada bahwa setiap bangsa memiliki perayaannya sendiri berdasarkan kutipan ini “setiap bangsa memilik ‘eed sendiri dan ini adalah ‘eed kami” (Al-Bukhari)
Merujuk kenyataan yang ada bahwa setiap bangsa memiliki perayaannya sendiri berdasarkan kutipan ini “setiap bangsa memilik ‘eed sendiri dan ini adalah ‘eed kami” (Al-Bukhari)
Karena hari valentine dimiliki oleh bangsa romawi maka hal
ini cenderung dimiliki kristen, bukan islam. Jika kristen memiliki perayaannya
sendiri dan yahudi memiliki perayaannya sendiri dan agama lainnya demikian,
maka tidak ada saham sebenarnya bagi islam untuk ikut dalam bagiannya.
Sepatutnya kita berpikir bahwa perayaan ini sudah dimiliki mereka
secara eksklusif, sama seperti mereka yang tidak berbagi agama mereka ataupun
doa mereka.
Beberapa mungkin yang meragukan dan menanyakan hal
ini “maksudmu untuk menghalangi kita dari cinta, tapi di hari ini kami
mengekspresikan emosi dan perasaan kami – apa yang salah dengan itu ?”
Kami berkata bahwa :
Sangat membingungkan jika kalian menyebut hari ini adalah
hari cinta. Dimana kalian sebenarnya dibalik itu cenderung ada maksud yang
salah. Hari ini cintanya tidaklah murni. Hal ini diketahui bahwa
perayaannya menjadi pergaulan dan seks bagi mereka, tanpa pembatasan dan
larangan.
Tidak adakah mereka peduli dengan cinta yang murni didalam hubungan suami istri, jika mereka hari ini dengan mudahnya mengambil pacar-pacar mereka sebagai sarana luapan ekspresi mereka. Festival ini cukuplah bagi mereka saja yang menganggap ini adalah festival cinta.
Tidak adakah mereka peduli dengan cinta yang murni didalam hubungan suami istri, jika mereka hari ini dengan mudahnya mengambil pacar-pacar mereka sebagai sarana luapan ekspresi mereka. Festival ini cukuplah bagi mereka saja yang menganggap ini adalah festival cinta.
Tidak dibenarkan juga bagi seorang muslim sengaja
mengalokasikan waktu, pikiran, ide-ide mereka, dan cara mereka dalam satu hari
untuk mengungkapkan kasih sayang dan cinta. Semuanya sudah punya aturan. Jika
tidak berkewajiban melaksanakan yang wajib, maka layaklah seseorang dipandang
bukan menjadi bagian dari orang-orang yang mempercayai kebenaran.
Kami dalam islam mengungkapkan cinta dengan cara yang lain
tidak ada festival ataupun satu hari saja. Suami mengasihi istrinya sepanjang
tahun dengan cara memberi hadiah, dalam ayat dan prosa, dalam nasihat
dan cara lainnya. Tidak hanya satu hari melainkan sepanjang tahun –
bukan hanya satu hari dalam sepanjang tahun.
Didalam valentine juga erat kaitannya dengan masalah cinta.
Cinta dalam islam lebih umum dan lebih komprehensif. Tidak terbatas hubungan
antara pria dan wanita. Namun lebih luas lagi, bisa cinta dengan tuhan, cinta
dengan rasul-nya, para sahabat nabi, cinta untuk dukungan agama dan ada banyak
jenis cinta lainnya. Ini adalah kesalahan berbahaya membatasi arti luas ini,
untuk satu jenis cinta.
Apa yang orang-orang ini pikir, bahwa cinta sebelum nikah
adalah hal yang baik. Hal ini sudah jelas salah. Sudah dibuktikan melalui studi
dan pengalaman hidup yang nyata.
Sekali lagi jika mereka berpikir bahwa yang dilakukannya benar, maka curigailah pribadinya bagaimana. Cobalah kita untuk jujur kepada diri sendiri. Seharusnya semua ini sudah jelas aturan mainnya bagi kita, muslim. Tidak ada kebingungan didalamnya.
Sekali lagi jika mereka berpikir bahwa yang dilakukannya benar, maka curigailah pribadinya bagaimana. Cobalah kita untuk jujur kepada diri sendiri. Seharusnya semua ini sudah jelas aturan mainnya bagi kita, muslim. Tidak ada kebingungan didalamnya.
Jadi, bagaimana kita bisa percaya bahwa valentine adalah
manfaat untuk kita ? Saya sendiri tidak melihat celah itu. Yang benar dari hal
ini adalah panggilan untuk lebih primitif, permisif, immoralitas dan
menciptakan hubungan yang salah/terlarang.
Ditulis dengan penyesuaian berbagai sumber, sedikit
pengalaman, dan selemah-lemahnya pengetahuan saya.
Ditulis sebagai pengingat pribadi dan sesama karena penulis
juga masih belajar, silahkan memberikan kritik dan saran jika ada.
terima kasih.
Semoga bermanfaat.
Sampai sekarang pun aku belum pernah merayakan yang namanya velntine dan memang tidak ada niat untuk ikut merayakannya... makasih atas informasinya sebelumnya mengenai mengapa kita tidak perlu merayakan valentine...
ReplyDeleteiya baguslah gan hehe
Deletesama-sama..